Problem atau masalah lingkungan yang semakin kompleks menjadi pemicu berbagai lembaga dunia menyoroti isu keberlanjutan atau sustainability. Perubahan iklim, tergerusnya sumber daya alam, hingga social gap (jarak sosial) di masyarakat menjadi beberapa di antaranya. Para pelaku bisnis dan pengambil keputusan pun kian dituntut untuk berpartisipasi aktif dan memecahkan masalah global yang satu ini. UMKM (Usaha Kecil dan Menengah) hingga korporasi kelas dunia diharapkan untuk segera menerapkan inisiatif-inisiatif yang lebih ramah lingkungan.

Komitmen Indonesia dalam Isu Sustainability

Indonesia sendiri sebenarnya telah memiliki komitmen yang lahir pasca konferensi perubahan iklim di Paris yang diselenggarakan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Yakni menurunkan emisi karbon sebesar 29% – 41% dibandingkan saat ini, pada tahun 2030. Biaya yang dibutuhkan untuk mengeksekusi rencana ini tentu tidak sedikit. Keterlibatan banyak pihak, termasuk para pelaku usaha, menjadi salah kunci sukses tercapainya tujuan bersama.

Bisnis yang Sustainable

Sustainability dalam dunia bisnis bisa dikatakan sebagai pendekatan untuk menciptakan nilai-nilai jangka panjang dengan mempertimbangkan dampak aktivitas terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Selain fokus dengan isu-isu lingkungan, konsep sustainability adalah juga turut memperhatikan dampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Karena pada akhirnya, keberlangsungan hidup manusia, lingkungan, dan sumber daya alam di masa yang akan datang menjadi tujuan utama semua pihak.

Di Indonesia, beberapa perusahaan tampak sudah mulai menerapkan green investment (investasi hijau). Melibatkan investasi pada perusahaan yang bertanggung jawab terhadap praktik-praktik bisnis yang sadar lingkungan. Termasuk di antaranya: penurunan tingkat polusi tanah, air, dan udara, pemanfaatan sumber daya alam dengan bijak, serta penggunaan energi terbarukan. Indeks saham SRI KEHATI (Sustainable and Responsible Investment), sebuah kerjasama antara PT BEI (Bursa Efek Indonesia) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati, melakukan seleksinya. Beberapa perusahaan besar yang telah ada di dalam daftar tahun 2021 adalah BCA, BRI, dan United Tractors.

Walaupun begitu, penerapan konsep sustainability yang lebih luas lagi ternyata masih cukup berjarak dan membutuhkan perhatian khusus. Mengutip Knut Haanes, seorang profesor di IMD (International Institute for Management Development, Swiss), ketika berpartisipasi dalam sebuah studi dari BCG / MIT (Boston Consulting Group / Massachusetts Institute of Technology). Saat ini penerapan konsep sustainability secara aktual belum sesuai harapan. Dari 90% eksekutif yang paham akan pentingnya sustainability, hanya 60% yang telah memasukkannya ke dalam strategi perusahaan. Bahkan baru 25% yang mengikutsertakan sustainability dalam model bisnisnya.

Tantangan di Tahun 2022

Menjejakkan kaki di tahun 2022 nyatanya tak kalah menantang. Para pelaku bisnis diminta untuk meluapkan ide-ide kreatifnya menjaga keberlangsungan perusahaan. Mengakomodir perubahan-perubahan pasca pandemi sekaligus aktif mengimplementasikan sustainability. Sebagian perusahaan pun lalu merasa perlu merubah haluannya. Menyadari strategi yang sebelumnya tertanam dalam visi dan misi harus berkembang lebih adaptif dan mampu merespon tantangan-tantangan tersebut dengan baik.

Selain itu, para pengusaha dan profesional tentu juga membutuhkan wawasan tambahan yang lebih luas untuk membantu menentukan arah perusahaan. Informasi-informasi yang relevan dan paham akan tren bisnis menjadi krusial. Perusahaan harus mampu terus bertumbuh sekaligus meminimalisir faktor-faktor yang dapat berdampak negatif pada lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Fortune Indonesia

Inilah mengapa Fortune Indonesia, yang hadir di pertengahan tahun 2021, bagaikan sebuah oase baru di dunia bisnis. Fortune, yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu di New York, tentu sudah dikenal dengan kehandalannya memberikan sudut pandang lain bagi para pelaku bisnis. Datang dengan membawa berbagai informasi dan referensi kredibel, Fortune Indonesia melengkapi kebutuhan pengusaha, wirausahawan, dan profesional dalam mengambil keputusan.

Event Perdana yang Kaya Inspirasi

Melengkapi keberadaannya di tahun ini, Fortune Indonesia dalam waktu dekat akan menggelar Fortune Indonesia Summit 2022. Ini merupakan event pertama Fortune Indonesia yang akan dihadiri oleh para pelaku bisnis ternama dan banyak stakeholder. Mengusung tiga tema besar, impact (dampak), sustainability (keberlanjutan), dan growth (pertumbuhan), Fortune Indonesia Summit 2022 akan menghadirkan belasan sesi talkshow yang berbobot.

Dengan melibatkan para pebisnis top sebagai pembicara, berbagai topik menarik seperti market, techonology, finance, dan tentu saja sustainability akan didiskusikan di sini. Peserta tentu beruntung karena akan mendapatkan banyak wawasan dan pencerahan di sekitar dunia bisnis atau usaha dari para praktisinya langsung.

Sebuah kemewahan bukan? Aneka informasi dan inspirasi yang dibutuhkan para pebisnis, wirausahawan, dan profesional dihadirkan dalam satu rangkaian acara khusus. Diselenggarakan dalam 2 hari pada 18-19 Mei 2022, Fortune Indonesia Summit kali ini akan dilaksanakan di The Westin, Jakarta.

Awarding Session bagi Para Pebisnis Terbaik Indonesia

Selain talkshow, melalui Fortune Indonesia Summit, juga akan dilakukan awarding session (sesi penghargaan) untuk “Businessperson of the Year” dan “40 Under 40” versi Fortune Indonesia.

Fortune Indonesia Businessperson of the Year

Sebuah peringkat yang mengantungi sederet nama pebisnis terbaik Indonesia berdasarkan beberapa kriteria penentu. Dalam hal ini meliputi aspek kepemimpinan, GCG (Good Corporate Governance), keuangan, dan lainnya. Daftar Businessperson of the Year ini telah berisikan nama-nama besar yang tentu sudah tak asing lagi bagi kita. Di antaranya: Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA; Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina; William Tanuwijaya, CEO Tokopedia;

Fortune Indonesia 40 Under 40

Sebuah daftar yang tak kalah penting. 40 Under 40 berisi daftar inisiator dan pebisnis kelas atas yang berusia di bawah 40 tahun. Mereka juga yang telah sukses ambil bagian untuk membawa perubahan di Indonesia. Para profesional seperti Achmad Zaky, Co-founder Bukalapak; Edward Tirtanata & James Prananto, Co-founder & CEO Kopi Kenangan; Adamas Belva Syah Devara, CEO Ruangguru adalah beberapa nama di dalamnya.

Cara Mendapatkan Tiket Fortune Indonesia Summit 2022

Melihat konsep dan materi acara yang sangat bergengsi dan menarik ini, rasanya sayang jika event ini dilewatkan begitu saja ya. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa ikut menghadiri acara besar ini?

Ternyata mudah saja. Yaitu cukup dengan berlangganan majalah Fortune Indonesia selama 1 tahun (12 bulan) melalui official store (toko resmi) Fortune Indonesia di Tokopedia. Setelahnya, teman-teman otomatis akan mendapat tiket untuk menghadiri Fortune Indonesia Summit 2022 ini.

Terakhir, jika teman-teman membutuhkan info lain seputar event ini, segera kunjungi Instagram resmi FORTUNE Indonesia atau hubungi email hello@fortuneidn.com ya.

Baca Juga: Perubahan Iklim di Sekitar Kita Itu Nyata