Halo teman-teman! Masa liburan panjang memang sudah selesai, tapi kita semua harus tetap semangat ya hehehe. Nah, kebetulan akhir pekan ini saya dan keluarga pun menyempatkan mudik kami yang tertunda. Mengapa tertunda? Karena kami memang menghindari pulang ke kampung halaman di saat libur panjang yang tentu akan sangat macet dan padat. Sehingga dengan alasan itu, kami memilih mudik satu minggu setelah masa libur lebaran. Salah satu tujuan kami adalah deretan pantai di kawasan Gunungkidul, provinsi Yogyakarta, berupa 5 pantai cantik yang kami dapatkan referensinya melalui media sosial.

Perjalanan ke Selatan Yogyakarta

Jarak dari pusat kota Yogyakarta, tempat kami menginap, ke 5 pantai tujuan kami kurang lebih 64 kilometer. Jika dicek di Google Maps, estimasi waktu tempuh menggunakan mobil pribadi berkisar kurang lebih 2 jam. Lumayan jauh ya? Tapi tenang saja, karena semua akan terbayar dengan pemandangan indah yang jarang dijumpai di perkotaan.

Perjalanan dimulai dengan mengarah ke Selatan Yogyakarta. Menyusuri pinggir kota, lalu ke pedesaan, dan akhirnya masuk ke area bukit yang berkelok-kelok. Sedikit tentang kawasan Gunungkidul, ternyata sebagian besar wilayahnya merupakan perbukitan kapur. Selain itu, daerah ini juga dikenal sebagai daerah yang tandus dan kerap mengalami kekeringan di musim kemarau. Walau begitu, di sepanjang jalan kami tetap menemukan deretan pohon jati, tanaman perkebunan seperti jagung, dan masih banyak lagi.

Beberapa ruas jalan memang tak begitu mulus dilewati. Namun rata-rata sudah berbentuk jalur yang cukup untuk 2 mobil. Nanti setelah melewati pusat kabupaten, yakni Wonosari, kita akan disambut dengan sepotong jalur lebar khas antar kota yang sepertinya baru dan sedang dalam pembangunan. Sepertinya jalur ini kelak akan dimanfaatkan sebagai jalur selatannya Pulau Jawa.

Biaya Masuk Kawasan Pantai Sadranan, Slili, dan Krakal

Biaya masuk atau retribusi ke area deretan pantai cantik Sadranan, Slili, dan Krakal tidak begitu mahal. Kurang lebih gambaran biaya per orangnya seperti di bawah:

• Biaya masuk per orang Rp 9.500
• Biaya masuk per 4 orang Rp 38.000
• Retribusi parkir (tanpa dibatasi waktu) Rp 1.000

Sedangkan untuk retribusi masuk ke kawasan Pantai Sepanjang, kami hanya dikenakan biaya parkir mobil. Terjangkau sekali kan?

Penduduk dan petugas di sini pun terbilang ramah dan informatif. Melewati kios-kios yang menjual souvenir, pakaian dan aksesoris pantai, dan beragam masakan laut, para pedagang menawarkan barang dagangan mereka dengan santai dan sopan.

1. Pantai Sadranan

Berangkat dari hotel kurang lebih pukul 7 pagi, kami tiba di pantai pertama pukul 9. Memasuki kawasan pantai, tampak ombak yang berdebur seru di sepanjang pantai. Bahkan kadang airnya mencapai area pondok untuk pengunjung dan barisan kios penduduk.

Memang sebenarnya waktu yang direkomendasikan untuk mengunjungi pantai adalah setelah matahari mulai tinggi. Karena di pagi hari, air laut masih tergolong pasang atau tinggi ke arah daratan. Menuju siang, baru air laut akan surut dan cantiknya pantai-pantai di kawasan selatan Gunungkidul ini baru akan terekspos sempurna.

Awalnya tujuan kami ke Pantai Sadranan adalah untuk mengajak anak-anak snorkeling. Namun mengingat tingginya air laut, kami memutuskan hanya bermain-main di pinggir pantai. Itu pun dengan beberapa peringatan karena memang ombaknya cukup wow alias seru dan kencang. Beberapa kali anak-anak terguling di pinggiran karena hempasannya. Para orang tua saya sarankan untuk ekstra hati-hati dan terus berada di sekitar anak-anak.

Seru sekali loh di sini. Hanya duduk dan menikmati pemandangan ke arah laut luas sambil ditemani sapuan ombak-ombak kecil saja sudah membuat anak-anak sangat senang. Sesekali mereka mencoba bermain dengan tumpukan pasir yang dibentuk-bentuk. Pasir di sini berwarna krem dengan tekstur yang halus dan bersih. Mungkin wajar, karena Pantai Selatan Jawa memang berhadapan langsung dengan samudera, yakni Samudera Hidia.

2. Pantai Slili

Pantai Slili berada tepat setelah Sadranan. Kami berjalan kaki dari Sadranan, melewati beberapa rumah penginapan yang membatasi keduanya. Pantai yang satu ini juga sangat cantik. Beberapa gundukan karang besar menyerupai bukit tersusun indah di pinggirannya. Hanya saja memang ada beberapa titik yang tidak bisa banyak tereksplorasi oleh kami. Batu-batu karang yang tajam tampak dimana-mana sehingga agak sulit berjalan lebih jauh ke arah air laut. Namun sambil menuju ke pantai sebelahnya, yakni Krakal, terdapat area pasir yang luas dan sangat bersih untuk dinikmati.

Di Slili terdapat sebuah cafe cantik yang cukup terkenal, Cafe de Slili, namanya. Dengan view atau pemandangan langsung ke arah laut yang terjepit 2 bukit karang, cantik sekali terlihat dari lokasi cafe. Sayangnya kali ini kami belum sempat untuk bersantai di sana karena waktu yang terbatas.

3. Pantai Krakal

Setelah Pantai Slili, kami pun menjumpai Pantai Krakal. Di pantai yang satu ini kami hanya sempat mengintip sedikit di batasnya. Pantai Krakal menurut beberapa referensi adalah salah satu tempat tujuan para surfer lokal dan asing untuk berselancar. Dari bukit-bukit karang yang tinggi hingga ke hamparan pantai yang luas bisa terlihat di sini. Nampak juga tulisan “Pantai Krakal” terpampang cukup besar dari salah satu bukit karang memberi tanda daerahnya.

Setelah Pantai Krakal, sebenarnya masih ada Pantai Sarangan. Namun mengingat perut yang mulai terasa lapar, kami pun bergegas melanjutan perjalanan menuju ke tempat makan tujuan kami.

4. Pantai Sepanjang

Tujuan awal kami ke pantai yang satu ini awalnya adalah untuk makan siang. Jarak dari Pantai Sadranan ke Pantai Sepanjang kurang lebih 5 kilometer, sehingga kami pun harus mengendarai mobil. Di sini adik saya menemukan sebuah tempat makan seafood segar dengan harga yang relatif murah. Kampung Lobster namanya. Berlokasi tepat di pinggir Pantai Sepanjang, kami makan aneka hewan laut segar yang diolah dengan lezat, seperti ikan dan lobster.

Karena kami berada di pantai ini setelah matahari mulai condong ke Barat, otomatis air laut pun telah surut sehingga pinggiran pantai ini pun bisa kami jelajahi bersama anak-anak. MasyaAllah, cantik dan bersih sekali loh pantainya. Selepas area pasir, anak-anak bisa melihat aneka biota laut di dalam jernihnya air. Saat itu ketinggian air laut di sekitar kami kurang lebih hanya setinggi betis orang dewasa. Nampak bintang laut yang bersembunyi di antara karang, bulu babi, ikan-kan kecil berenang di balik bebatuan yang terbungkus lumut dan rumput laut. Indaaah sekali. Anak-anak sangat puas bermain dan menjelajah di sini. Bahkan anak sulung saya pun sukar diajak pulang setibanya di tempat ini hehehe. Ia sibuk mengejar dan mengamati kepiting yang bersembunyi di balik karang.

5. Pantai Sanglen

Pantai Sanglen pada dasarnya terletak di sebelah Pantai Sepanjang. Namun berhubung hari mulai sore, kami pun hanya melihatnya dari kejauhan bibir Pantai Sepanjang. Indah sekali memandang ke arah Pantai Cantik di sini. Perpaduan antara bukit-bukit karang yang hijau ditumbuhi pepohonan berpadu dengan bibir pantai berwarna keemasan yang bersih dan air yang sangat jernih.

Tips dan Perbekalan Selama di Pantai-Pantai Cantik Gunungkidul

Oiya, selama di pantai, jangan lupa persiapkan beberapa barang di bawah ini ya teman-teman. Memang di lokasi juga sudah banyak penjual makanan dan pakaian, hanya sebaiknya persiapkan juga peralatan pribadi dari rumah sebelumnya.

• Pakaian ganti dan handuk.
• Peralatan mandi termasuk sabun dan sampo.
• Tas plastik atau anti air untuk pakaian basah.
• Peralatan salat.
• Sandal gunung atau sandal jepit yang nyaman dan kuat, karena ada beberapa tempat dengan bebatuan karang yang perlu dilewati.
• Makanan dan minuman secukupnya. Tetapi jangan juga terlalu khawatir karena di sini sudah berderet penjual makanan dan minuman.
• Sunblock atau krim pelindung matahari sesuai kebutuhan.
• Uang cash berupa uang pecahan kecil.

Beberapa Tips agar Tetap Nyaman Berwisata

• Patuhi aturan dan saran petugas yang berlaku di masing-masing area pantai. Contohnya, ketika pagi hari, jangan memaksakan diri untuk bermain jauh ke dalam air laut karena ombaknya sangat berbahaya dan kencang.
• Selalu berada di dekat posisi anak-anak ketika bermain dan menjelajahi area pantai. Ingat, pantai selatan Yogyakarta ini langsung berhadapan dengan wilayah Samudera Hindia. Sehingga arus laut di sini perlu diwaspadai.
• Di setiap tempat wisata, jangan lupa untuk menanyakan harga setiap barang atau makanan yang akan kita beli di awal. Walau di area ini menurut kami penduduk dan pedagangnya sangat baik, ramah, dan jujur, namun tak ada salahnya untuk menyepakati urusan yang satu ini sebelumnya. Untuk seafood, contohnya lobster, harganya berkisar Rp 70.000 /ons (seekor lobster ukuran sedang memiliki berat sekitar 200 – 300 ons). Sedangkan ikan kuwe segar, harganya sekitar Rp 100.000 /kg. Untuk itu sebelum menentukan jangan lupa sesuaikan dengan budget masing-masing agar nyaman.