Titik 0 Dieng
Menjelajah Bumi

Roadtrip Jakarta – Dieng via Batang

Sudah pernah berkunjung ke Dieng, Wonosobo teman-teman? Saya sendiri jujur baru pertama kali plesir ke sini di minggu lalu. Berkat bujukan pak suami yang sudah berulang kali melancong bersama teman-teman touring-nya, akhirnya saya pun tergerak untuk setuju dengan beliau. Kami akan melakukan roadtrip Jakarta – Dieng melalui jalur Utara. Tujuan utama kami adalah mendaki Bukit Sikunir, Dieng.

Sebenarnya jika boleh memilih antara pantai dan gunung, saya dengan cepat akan menjawab pantai. Rasanya jika di pantai, begitu banyak hal yang bisa kita lakukan. Terlebih lagi ketika bersama anak-anak. Mereka bisa bermain pasir, ombak, hingga berenang. Belum lagi aneka watersport yang biasanya tersedia seperti banana boat, snorkeling, dan lainnya. Tapi entah mengapa, kali ini saya sepakat untuk mengajak anak-anak berlibur ke Dieng.

Roadtrip Jakarta – Dieng, Wonosobo

Terletak di tengah-tengah dari Jawa Tengah, perjalanan menuju ke Dieng ini cukup menantang bagi saya dan pak suami. Bermodalkan aplikasi Google Maps, beberapa hari sebelum perjalanan, kami sudah melakukan beberapa survey online tentang jalur-jalur yang akan kami lewati. Keputusan terakhir, kami akan menuju Dieng melalui jalur Utara, yakni melewati Kabupaten Batang. Berikut gambaran jalur yang kami tempuh dari Jakarta menuju Dieng, Wonosobo.

Jalur Jakarta - Dieng via Batang
Jalur Jakarta – Dieng via Batang (Sumber: Screenshot Google Maps)

Dengan jarak kurang lebih 400 kilometer dari Jakarta, kami berniat untuk singgah di sebuah taman hiburan di puncak kota Batang yang bernama Kembanglangit Park. Berangkat pukul 05.00 WIB dari rumah, kami langsung meluncur memasuki tol Trans Jawa dengan total tarif tol kurang lebih Rp 282,500. Berikut rincian ruas jalan tol yang kami lalui.

  • Cikampek
  • Cipali (Cikopo – Palimanan)
  • Pejagan – Pemalang
  • Pemalang – Batang
Pemandangan di perjalanan menuju Kembanglangit Park, Batang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pukul 10.00 WIB, kami sudah keluar dari pintu tol Batang dan melanjutkan perjalanan menembus Kabupaten Batang. Jalur yang dilalui rata-rata berupa jalur berliku dua arah. Karena menuju dataran yang lebih tinggi, tentu pemandangan di kanan kiri jalan kebanyakan berupa sawah dan perkebunan yang asri. Tampak juga rumah-rumah penduduk di sepanjang jalan yang cukup menanjak. Kurang dari pukul 12.00 WIB, kami pun sampai di kawasan Kembanglangit Park.

Forest Kopi, Kembanglangit Park

Kembanglangit Park adalah sebuah taman terpadu di kawasan Kembanglangit, Kec. Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Terintegrasi dengan sebuah kafe bernama Forest Kopi, tempat ini cukup menjadi hiburan yang menyenangkan bagi kami. Di sini teman-teman bisa menikmati makan siang atau makan malam sambil mengeksplorasi cantiknya alam pegunungan. Oh iya, untuk biaya masuk ke kawasan ini, pengunjung akan dikenakan tarif Rp 20.000 per orangnya. Dengan biaya ini, teman-teman sudah bisa menikmati seluruh tempat di Kembanglangit, di luar wahana tertentu yang ada di dalamnya.

Kembanglangit Park, Batang
Serunya mengeksplorasi Kembanglangit Park (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Jembatan antar pohon di Kembanglangit Park
Menyeberangi jembatan antar pohon di Kembanglangit Park (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pemandangannya benar-benar breathtaking. Berjalan-jalan di sebuah jembatan gantung antar pohon pinus, sekadar berfoto-foto dengan background hijaunya pepohonan, dan duduk-duduk menikmati sunyinya alam. Anak-anak pun akan senang di sini, karena banyak tempat bermain yang bisa mereka nikmati. Sebuah playground kecil, wahana rainbow slide berupa perosotan panjang dan tinggi, hingga bermain air di kolam renang. Makanan dan minuman yang dijual di sini juga relatif terjangkau dengan menu bervariasi dan rasa yang lezat.

Baca Juga: Berpetualang di Hutan Pinus Kopeng, Semarang

Eksplorasi Kembanglangit Park (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Eksplorasi Kembanglangit Park (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Seru dan Menantangnya Jalur dari Kembanglangit Menuju Dieng

Selesai rehat di Kembanglangit, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Dieng. Mengacu pada Google Maps, kami mulai menelusuri jalur kecil berliku memasuki area hutan. Sebenarnya seluruh jalan sudah berupa jalur beraspal. Namun sayang di sana sini banyak yang kurang terawat dan rontok, sehingga beberapa lubang dan bebatuan cukup memperlambat lajut kendaraan kami di beberapa titik.

Jalur Kembanglangit - Dieng
Jalur Kembanglangit – Dieng (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Belum lagi tanjakan curam dan tikungan hampir 1800 membuat saya berkali-kali menahan napas. Tajamnya tanjakan bahkan sempat membuat indikator oli mobil kami berbunyi. Menurut pak suami mungkin hal itu disebabkan oleh posisi oli bergeser karena miringnya mobil kami. Duh, deg-degan rasanya.

Walau di kanan kiri jalan nampak beberapa rumah penduduk, namun sorenya hari semakin membuat jalur yang kami lalui terasa mencekam. Ditambah lagi kami sangat jarang berjumpa dengan kendaraan roda empat lain kecuali beberapa motor penduduk yang sedang mengangkut hasil bumi. Salut dengan warga setempat yang sukses wara wiri seperti tanpa beban hehehe.

Kurang lebih 20 kilometer kami lalui. Akhirnya kami pun berjumpa dengan jalan yang lebih lapang, ramai, dan mulus. Lega rasanya hati ini. Total jarak dari Kembanglangit Park menuju Dieng kurang lebih 30 kilometer.

Tiba di Dieng, Wonosobo

Titik 0 Dieng (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tak sampai 2 jam, kami pun tiba di Dieng. Berada di ketinggian di atas 2000 mdpl (meter dari permukaan laut), membuat udara di Dieng terasa dingin. Dari informasi warga di sana, suhu udara di akhir tahun cenderung lebih hangat jika dibanding pertengahan tahun. Bahkan saking dinginnya, saya juga pernah mendengar bahwa di pertengahan tahun kita bisa menyaksikan butiran embun yang membeku seperti salju di puncak-puncak gunung atau bukit di Dieng. Asyik ya? Kapan lagi bisa menyaksikan salju di negara tropis macam Indonesia.

Bermalam di kota ini, kami berencana mendaki tipis-tipis sebuah bukit yang jadi banyak tujuan wisatawan, yakni Bukit Sikunir. Cek postingan saya berikutnya ya tentang pengalaman seru kami mendaki bukit ini.

Baca Juga: On Our Way to Malang

25 thoughts on “Roadtrip Jakarta – Dieng via Batang

  1. Sukaaaa sekali melihat pemandangan alam hijau gini, Mbak. Duuuuh Mbak gambarnya kurang donk *loooh kok. Baca tulisannya duh membayangkan sesejuk itu lo diantara pohon-pohon pinus, apalagi saat berpapasan dengan warga lokal membawa hasil bumi, dalam hatiku berkata “betapa kayanya Negeri kita ini” belum lagi kalau lihat mereka dengan semangatnya membawa motor beserta bawaannya, ikutan seneng kan ya, Mbak

    1. Aaah iya Mbak.. makasi input-nya. Otw kutambahkan beberapa foto dan video hasil dokumentasi selama perjalanan. Betul Mbak, pemandangannya benar-benar cantik dan asri. Ternyata di Jawa Tengah, hijau-hijau alami begini masih banyak sekali yang layak untuk dinikmati.

    1. Cantik memang Mbak. Dan berderet-deret gunung bisa kelihatan dari puncak Bukit Sikunir jika cuacanya bersahabat. Lebih seru datang ke sana di bulan Juli – Agustus mungkin Mbak, jadi bisa sekaligus melihat bulir-bulir es mirip salju di pepohonannya.

  2. Namanya cantik ya..
    Kembanglangit.

    Kalau aku seneng main di pantai juga siih..
    Karena tau banget kalau ke gunung selalu melewati banyak hal (dari mulai perjalanan yang gak mudah) hingga pada akhirnya bisa menikmati pemandangan dan suasana yang mashaAllah sih ya..

    Sudah lamaaaa banget gak ke Dieng euii..
    Kangen suasana dinginnya yang trecep trecep.

  3. Kota tempat tinggal saya tetanggaan sama Wonosobo, tapi malah belum pernah main ke sana. Hiks. Moga kapan-kapan bisa eksplor juga & kebagian lihat Snow on the Sahara, eh, Indonesianya ya. Hehe.

  4. Cakep, ya, tempatnya. Hutannya masih lebat. Bisa kebayang sejuknya udara di sana, termasuk suhunya yang dingin. Ini cocok sih but destinasi wisata liburan sekeluarga. Cus! Masukin list!

  5. Hwaaa seru bangett roadtripnyaa kakak, viewnya jugaa asliii bikin mata melek dan terkenang. Pengen deh ntr bisa ikut roadtrip ini bareng keluarga

  6. Ah ingat waktu tahun 2012 saya pun melakukan perjalanan dari Jakarta ke Dieng Wonosobo Jawa Tengah. Tapi saat itu jauh belum seperti sekarang semua keadaannya. Belum ada Tol Cikopo juga. Sekarang lebih nyaman dan cepat ya

  7. Berasa ikut deg-degan saat baca pengalaman driving sepanjang jalur Kembanglangit menuju Dieng. Klo masih rame mobil lain sih masih lumayan ya mbak, ada temennya. Kalau sepi gitu memang rada2 gimana deh rasanya.

  8. keren banget kak forest kopinya… suasananya beneran menyejukan mata dan membuat hari yang sumpek menjadi seger setelah kesini pasti ya,… uh jadi pengen kesana juga nih

  9. Belum pernah ke Dieng saya Mba. Kayanya dingin banget ya, kebayang pagi-pagi embunnya bisa sedingin es. Pasti happy banget ya bisa traveling bareng keluarga. Panjang banget ya kayanya jembatan di Kembang Langit Park itu. Instagramable pula buat spot foto. Sekelilingnya asri, nuansanya ijo-ijo bikin adem

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *