Daily Reminder

Jaga Jarak ya Bapak Ibu!

Tiba-tiba mobil bak, berjarak sekitar 25 meter, di kiri depan kami berhenti mendadak. Begitu juga dengan motor, yang dikendarai dua orang laki-laki, tepat berada di belakangnya. Mereka kurang jaga jarak sepertinya sehingga mendadak berhenti dan sekaligus mencoba menghindar. Dan akhirnya Ckiiiit! Gubrakk! Motor tersebut jatuh terguling tepat di jalur kendaraan kami. Saya pun otomatis langsung bersusah payah ikut menginjak rem sekuat tenaga agar kendaraan kami berhenti. Tak lupa mata ini ikut mengintip spion belakang, khawatir kendaraan di belakang kami terlalu mepet. Duh rasanya deg-deg-aan..

Ternyata Dua Pengendara Motor Terjatuh

Alhamdulillah, semua terhindarkan dari bahaya dan kemalangan tadi, kecuali kedua pengendara motor yang terjatuh ke jalanan tentunya. Lampu hazard segera saya nyalakan, orang-orang berlarian menolong mereka. Saya istighfar sambil mengelus dada. Tampak Bapak yang mengendarakan motor mencoba bangkit, sedikit meringis kesakitan namun mencoba tersenyum, sambil dipapah oleh pengendara sekitar yang membantu. Motor pun segera didorong ke pinggir.

Tiba-tiba saya berpikir, gimana nanti kalau saya yang dituduh menyenggol motor tersebut ya? Mengingat banyak cerita tentang bagaimana orang-orang cenderung cepat menghakimi orang lain di kejadian seperi ini tanpa tahu asal usul kejadiannya. Ah, tidak mungkin, pikiran buruk itu langsung saya buang. Banyak saksi seharusnya yang melihat bagaimana si pengendara motor kehilangan kendali dan terjatuh sendiri. Saya membuka jendela, memastikan kedua bapak yang mengendarai motor tersebut aman tanpa ada luka yang berarti. Nampaknya semua orang pun masih sibuk membantu mereka. Saya amati keadaan sekitar, sambil perlahan-lahan menjalankan kendaraan kembali, karena ingat harus segera menuju sekolah Abang, anak sulung saya.

Pentingnya Jaga Jarak Antar Kendaraan

Di jalan, saya istighfar berkali-kali dan bersyukur pada ALLAH, karena telah dihindarkan dari musibah tadi. Masih teringat tipis sekali jarak mobil kami berhenti dengan posisi Bapak-bapak pengendara motor tadi. Andaikan saya kurang menjaga jarak, andaikan mobil belakang saya kurang menjaga jarak. Astaghfirullah, setan kembali mengajak berandai-andai. Segera saya tepis pikiran tersebut.

Pelajaran hari ini, tak banyak berbeda dengan yang selama ini diajarkan dalam tata tertib berlalu lintas. JAGA JARAK. Ya, ada loh aturan dan perhitungan yang aman dalam berkendara. Semisal kita berkendara dengan kecepatan 60 km per jam, maka jarak yang aman dengan kendaraan di depan kita adalah 50 meter. Cara perhitungannya bisa di cari di Google ya, karena ada berbagai referensi yang sama-sama valid. Yang saya gunakan disini adalah referensi pada artikel: https://www.nissan.co.id/artikel/artikel-product-centric/cara-menjaga-jarak-aman-berkendara.html.

Aturan Lalu Lintas Dibuat untuk Keselamatan

Sebenarnya aturan berlalu lintas saat ini sudah dibuat sedemikian baik untuk meminimalisir kecelakaan atau menjaga keamanan setiap pengendaranya. Namun, lagi-lagi kita, para pengendara yang bandel ini sering meremehkannya. Mengingat pengalaman saya tadi, yakin deh, lebih baik berusaha untuk selalu men-JAGA JARAK. Jangan terpengaruh jika ada mobil di belakang yang sibuk meng-klakson, teriak menyuruh kita untuk buru-buru, dan berbagai cara memaksa kita untuk ngebut. Jangan merasa terintimidasi sehingga kemudian menaikkan laju kendaraan. Karena setiap tindakan akan membawa konsekuensinya masin-masing. Jadi, tetaplah fokus pada keamanan kita, keluarga, penumpang, dan sekitar. Be safe!

Jaga Jarak ya.. (Picture: Carlovenson - Pixabay)
Jaga Jarak ya.. (Picture: Carlovenson – Pixabay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *