Foto State Library of Victoria (Source: Wikipedia)
Menjelajah Bumi

Memori Bersama State Library of Victoria

Ketika ada sebuah tantangan menulis yang mengangkat tema tentang kenangan di perpustakaan, ingatan saya pun kembali ke tahun 2004. Kala itu saya sedang merantau, menuntut ilmu di negeri kangguru dan perpustakaan cukup menjadi bagian dari keseharian saya. Perpustakaan menjadi saksi perjuangan pelajar macam saya dan banyak sekali rasanya memori bersama State Library of Victoria di dalam otak saya. Harapan untuk lulus kuliah tepat waktu sangat besar. Latar belakang teman-teman sesama mahasiswa Indonesia yang bersekolah di negara ini memang cukup beragam. Ada yang datang dengan semangat belajar tinggi karena harus cepat dan tepat waktu menyelesaikan masa studinya. Namun ada juga yang memang beruntung karena selalu memiliki kelonggaran waktu dan dana untuk bersekolah. Dan saya pun tetap bersyukur walaupun saya termasuk golongan yang pertama hehe.

Berlokasi di Kota Melbourne, Australia

State Library of Victoria (SLV) adalah perpustakaan utama di salah satu negara bagian Australia, Victoria. Berlokasi di pusat kota Melbourne di jalan Swanston, SLV merupakan perpustakaan umum tertua di Australia. Masih tergambar cukup jelas di dalam kepala saya bentuk bangunannya yang mirip dengan museum. Di pelataran nampak tegak sebuah patung pendirinya, Sir Redmond Barry. Rumput yang berwarna hijau segar terhampar di kanan kirinya. Biasanya di musim panas, para pekerja kantor dan pelajar senang berkumpul di sini untuk sekedar duduk-duduk sambil menikmati makan siang ataupun menunggu mulainya jam kuliah. Tentu ditemani burung-burung yang bebas beterbangan. Cantik sekali pemandangannya.

Memory Bersama State Library of Victoria
(source: wikipedia)

Arsitektur yang Cantik dan Megah

Memasuki gedung perpustakaan, terlihat pilar-pilar berjejer tegak menopang muka bangunan. Sepertinya perpustakaan ini sudah melalui banyak tahapan renovasi untuk mempertahankan kondisi dan keaslian bentuknya. Sayangnya saya tidak punya cukup banyak dokumentasi pribadi yang mengabadikan kondisi perpustakaan tersebut. Meja-meja kayu yang panjang berwarna coklat tua tersusun rapi beserta kursinya. Semua ditata sedemikian rupa mengelilingi bagian tengah ruangan utama yang megah. Rak-rak buku yang tinggi menjulang berbaris-baris di sekitarnya. Saya pun lantas teringat akan sebuah film dengan latar belakang yang hampir serupa dengan perpustakaan ini. Mirip sekali dalam bayangan saya suasana ruangan di dalam perpustakaan tersebut dengan yang ada di film Harry Potter, begitu unik, tua, dan tenang.

Beberapa pemandangan tadi mungkin kini sudah banyak berubah. Karena jika saya coba intip referensi foto-foto saat ini mengenai SLV di internet, bagian utama perpustakaan ini sudah tampak lebih modern dan terang dengan nuansa cat putih yang menghiasi sebagian besar dinding dalamnya. Begitu berbeda dengan kesan yang saya ingat dulu ketika kuliah di Melbourne. Ah, tak terasa sudah hampir 20 tahun yang lalu hehe.

Pengunjung perpustakan ini bisa dibilang sangat tertib dan sadar lingkungan. Jarang sekali saya temukan sampah atau buku-buku yang berserakan baik di halaman sekitar perpustakaan maupun di dalam ruangan. Semua orang begitu tenang menikmati buku-buku yang dibaca atau mengerjakan tugas-tugasnya. Saya dan seorang teman bahkan suatu ketika pernah ditegur sesama pengunjung agar mengecilkan suara, karena tak sadar kami berbincang cukup panjang di dalam perpustakaan tersebut.

Memory Bersama State Library of Victoria
Tampak muka SLV dan patung Sir Redmon Barry

State Library of Victoria, Tempat Singgah para Pelajar

Perpustakaan menjadi tempat singgah yang cukup penting bagi saya dan teman-teman. Terutama ketika musim ujian sudah tiba. Demi mencari ketenangan dan pemandangan baru untuk pikiran yang sudah mulai ruwet, kami pun rela menghabiskan waktu berjam-jam di dalamnya. Hanya saja berhubung waktu kunjungannya pun terbatas, kira-kira pukul 6 sore kami sudah harus beranjak pulang meninggalkan tumpukan buku yang ada atau berpindah ke gedung kampus di sebelah untuk melanjutkan belajar.

Kehidupan di kota ini memang sangat teratur, pukul 6 sore para pekerja kantor sudah membubarkan diri dari area tengah kota yang memang daerah perkantoran. Mereka berbondong-bondong memadati transportasi umum yang tersedia, seperti kereta dan tram, menuju tempat tinggal masing-masing. Toko-toko ikut lengang ditinggalkan pengunjungnya. Maka yang tersisa hanyalah para pelajar yang memang sedang berjibaku menyelesaikan tugas studinya di kampus-kampus tengah kota atau orang-orang dewasa yang mencari hiburan di cafe-cafe sekitar.

State Library of Victoria memanglah perpustakaan asing milik negara tetangga, tapi berlama-lama di sanalah awal mula ketertarikan saya pada perpustakaan muncul. Sebelumnya, ketika masih berada di bangku sekolah menengah, saya tak cukup sering bergaul dengan perpustakaan walau sebenarnya saya seorang penikmat buku, terutama buku komik hehe. Dari kesan pertama yang mendalam tersebut, kini saya pun mulai membiasakan diri mengenalkan anak-anak dengan perpustakaan sejak dini. Dan kelak jika ada kesempatan kembali ke Melbourne, ingin juga rasanya mengajak mereka untuk ikut menikmati State Library of Victoria.

3 thoughts on “Memori Bersama State Library of Victoria

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *