Review Novel: Taj Mahal (John Shors)
Sebuah novel terjemahan karya John Shors yang aslinya berjudul Beneath a Marble Sky. Novel ini menceritakan kisah berdirinya Taj Mahal di era kekaisaran Mughal Shah Jahan pada tahun sekitar 1628 Masehi. Mengambil sudut pandang Jahanara, putri dari Shah Jahan, John Shors sukses membuai pembaca dengan gaya Taj Mahal Dengan gaya bahasanya yang indah, mendetail, dan naik turun bak roller coaster.
- Judul: Taj Mahal (Terjemahan dari Beneath a Marbel Sky)
- Tahun Terbit: 2004
- Terjemahan Cetakan 1: Oktober 2006
- Penerjemah: Meithya Rose
- Penyunting: Salahuddien Gz
- Jumlah Halaman: 457
Sinopsis Taj Mahal
Tinggal di dalam Benteng Merah, Jahanara seorang putri dari Shah Jahan mengenang masa lalunya ketika kecil. Masa-masa bahagia dan juga masa suram di mana ia dan Dara seringkali berseteru dengan Aurangzeb, saudaranya yang lain, seorang yang keras dan pemarah. Aurangzeb inilah yang kelak menjadi penerus kekaisaran Mughal, menggantikan ayahnya. Walaupun sebenarnya raja terkesan lebih menyayangi putra lainnya, yakni Dara.
Ibunda Dara, Arjumand, adalah seorang permaisuri utama Shah Jahan. Raja nampak begitu mengagumi dan menyayangi istri yang telah melahirkan banyak putra dan putrinya tersebut. Selain cerdas dan bijaksana, permaisuri juga seorang yang sangat bermurah hati terhadap rakyatnya. Kerap ditemui beliau membagikan emas dan perak pada fakir miskin di sekitar singgasananya bersandar. Permaisuri juga sering dilibatkan oleh Raja Shah Jahan dalam memutuskan permasalahan kerajaan. Seperti perseteruan antara para ningrat, pembesar-pembesar kerajaan, dan rakyat yang mengadukan persoalan mereka pada istana.
Jahanara yang tumbuh dewasa, pada satu kesempatan dinikahkan secara politis oleh ayahnya untuk menguatkan pengaruh kerajaan. Sayangnya suami yang didapatkannya jauh dari harapan. Suaminya adalah seorang saudagar yang bengis dan kasar. Mimpi-mimpinya tentang pernikahan yang harmonis seperti ayah dan ibunya pun pupus. Namun sebagai seorang putri yang taat, Jahanara pun menerima keputusan tersebut.
Secangkir chai mendingin di tangan. Angin sepoi berpumpun di kejauhan, menggelisahkan air yang tenang. Walau aku perempuan yang keras hati dan berlidah tajam, tetaplah aku seorang yang perasa dan cenderung terseret emosi. Dan puputan angin sepoi, terutama yang bertiup dari luar Taj Mahal kuasa membuat air matuku menitik pilu. Karena angin sepoi mengingatkanku pada ciuman. ~Taj Mahal
Berpulangnya Permaisuri
Ketika perang besar terjadi antara kerajaan dengan seteru-seteru mereka, permaisuri yang sedang hamil besar pun ikut menemani suaminya di medan perang. Di saat itulah ternyata ratu kesayangan kerajaan itu harus berhenti menikmati perjalanannya di dunia. Ratu menghembuskan nafas terakhirnya dalam proses persalinan. Kerajaan pun berduka.
Raja yang sangat mencintai Ratu pun jatuh dalam kesedihan yang mendalam. Berminggu-minggu ia mengurung diri dan berbagai urusan kerajaan diserahkan kepada putra-putranya. Aurangzeb yang sejak kecil memang berambisi menjadi penguasa nampak senang dengan keputusan itu. Ia kian menunjukkan taringnya. Memperluas kekuasaan wilayahnya ke Utara dan Selatan. Memerangi bangsa Persia dan berusaha menaklukkan Deccan. Sedangkan putra lainnya, Dara, sibuk dengan urusan di sekitar kerajaan sambil mempertahankan sekutu-sekutu kerajaan.
Keputusan Membangun Taj Mahal
Hingga tiba pada suatu saat raja yang mulai bangkit dari berduka pun memutuskan untuk mempersembahkan sebuah tempat peristirahatan terbaik bagi istrinya. Sebuah istana di mana ia akan membaringkan kekasih tercintanya. Raja mengundang seorang arsitek muda ternama untuk mewujudkannya. Jahanara lalu ikut ditugaskan ayahnya untuk mengawasi pembangunan Taj Mahal, mengambil istilah dari panggilan raja kepada permaisuri, Mumtaz Mahal. Di sanalah lalu semangat Jahanara pun mulai ikut pulih. Menaruh rasa sayang pada sang arsitek secara diam-diam, ia mendampingi semua prosesnya dengan sabar dan hati-hati.
Kisah pun berlanjut dengan bagaimana kekaisaran bergelut dengan segala problematikanya. Aurangzeb yang terus mengejar impiannya menjadi penguasa. Hingga akhirnya mengkhianati sang ayah dan saudaranya. Jahanara di tengah perjuangan mempertahankan statusnya sebagai seorang putri yang mulia namun terbelenggu pernikahan politisnya. John Shors sukses menghanyutkan kita dengan berbagai bahasanya yang beragam. Terkadang mendayu-dayu, di sisi lain mendeskripisikan kekejian dan kekejaman dengan sangat jelas dan lugas.
Kisah yang Cantik Sekaligus Pedih
Mengikuti alur novel ini, sungguh pembaca akan terbius dengan kata-kata yang disampaikan oleh John Shors. Deskripsinya begitu jelas menyampaikan setiap kejadian dengan mendalam. Merasakan pedihnya hidup Jahanara sebagai seorang putri yang tertawan oleh status. Tak bisa memutuskan persoalan hanya dari sudut pandang dirinya saja, Jahanara harus memandang lebih luas dan dalam pada setiap dilema yang dihadapinya. Taat sebagai seorang putri atau bebas dan pergi meninggalkan semua statusnya sebagai rakyat biasa.
Sempat saya pun berbincang dengan pak suami dan bertanya-tanya. Kenapa setiap kehidupan para raja, ratu, pangeran, dan putri selalu terkesan pelik dan kompleks dengan segala macam problematikanya ya? Hehe Kami pun akhirnya sampai pada kata sepakat bahwa setiap manusia hidup pun, entah sebagai rakyat, petinggi, pembesar, orang terkenal, tentu memiliki masalah yang sama peliknya. Konflik, pengkhianatan, drama, dan lainnya. Pembedanya adalah para orang-orang besar itu seluruh kehidupannya memang terekspos dan berdampak langsung pada orang banyak.
Sejarah Taj Mahal
Sejarah Taj Mahal yang sesungguhnya mungkin tak selalu setepat yang digambarkan oleh John Shors. Saya sempat beberapa kali mencari literatur lain yang menjelaskan tentang bagaimana hubungan para kakak adik, pangeran dan putri Shah Jahan ini hingga mereka dewasa. Pada novel ini digambarkan bahwa Aurangzeb dan Dara adalah kakak dari Jahanara. Namun dari beberapa sumber lain, dinyatakan bahwa Jahanara adalah putri tertua dari Shah Jahan. Juga tentang kisah Jahanara, apakah memang benar ia sempat menjalin kasih dengan arsitek Taj Mahal yang diceritakan dalam novel. Sepertinya saya pun perlu menggali lebih dalam lagi.
Tentang Aurangzeb, Penerus Kekaisaran Mughal
Selain menceritakan perjalanan Jahanara, novel ini juga menggambarkan kisah tentang Aurangzeb semasa hidupnya. Dikenal dengan nama lain Sultan Alamgir, bersanding kisah bagaimana upaya untuk selalu taat pada agama namun mungkin tak tepat dalam penerapannya. Aurangzeb sendiri bertahta dari tahun 1658 hingga akhir hayatnya. Pada masa ia memimpin, kekaisaran Mughal dikenal sukses meluaskan pengaruh dan wilayahnya ke arah Selatan secara masif. Namun caranya yang terkenal keras dan beringas membawa luka berkepanjangan bagi para lawan yang ditindasnya.
History has been written by the victors
Winston Churchill
Memang sejarah selalu ditulis oleh pemenang atau setidaknya dari sudut pandang yang menuliskannya. Sehingga terkadang pembuktian atau mengartikan tentang bagaimana sesungguhnya kisah-kisah masa lalu tak semudah dengan hanya mengambil dari satu sumber saja. Namun menapaki sejarah selalu membawa sudut pandang dan pengetahuan baru yang menarik. Tentu banyak juga pelajaran dan hikmah terkandung di dalamnya.
Nah, bagaimana teman-teman? Tertarik membaca novel satu ini? Oh iya, kalau ada yang mempunyai referensi lain tentang sejarah Kekaisaran Mughal, Jahanara, dan Aurangzeb yang layak dinikmati, share juga di kolom komentar ya. Saya sepertinya jadi tertarik menelusuri lebih jauh sejarahnya.
Baca Juga:
Taj Mahal.ini bukti cinta yg sangat mahal dan Grande
Beberapa part ceritanya bikin mind blowing bgt ya
Betul Kak.. Saya pun jadi langsung membayangkan Kak, gimana beratnya hidup di zaman itu.
Belum pernha baca novel satu ini, ya memang sih sy sy nggak terlalu suka baca novel terjemahan soalnya terkadang penggunaan bahasanya susah dimengerti
Menarik ya, Mbak. Saya suka sama gaya bahasa ini, setelah dialihbahasakan ke bahasa kita, tetap indah ya:
Secangkir chai mendingin di tangan. Angin sepoi berpumpun di kejauhan, menggelisahkan air yang tenang. Walau aku perempuan yang keras hati dan berlidah tajam, tetaplah aku seorang yang perasa dan cenderung terseret emosi. Dan puputan angin sepoi, terutama yang bertiup dari luar Taj Mahal kuasa membuat air matuku menitik pilu. Karena angin sepoi mengingatkanku pada ciuman. ~Taj Mahal
Biasanya sulit menerjemahkan dengan keindahan bahasanya tetap sampai tapi yang ini bisa, terlihat dari sepenggal paragraf itu. Kemungkinan dalam bahasa aslinya lebih indah lagi.
Betul Mbak. Penerjemahnya menurut saya juga hebat, karena bisa mencarikan padanan-padanan kata yang sesuai dengan maksudnya..
Kisah cinta yang melewati banyak masa ini. Keren ya ceritanya. Yg dicintai nemang pantas dicintai
Betul.. 🙂
Ceritanya sangat lengkap, suka duka semua ada di kisah sejarah pembangunan taz mahal ini ya. Kedukaan seorang suami atas kepergian istrinya hingga begitu dalam, tidak banyak yang terbukti secinta itu lho…
Hi3, betul Teh, kisah cinta sejati memang ini ya..
MEnarik nih, jadi bikin tau gimana asal muasal dibangunnya Taj Mahal, dari cinta sejati. Aku juga baru tahu belakangan Taj Mahal itu makam dan bukan mesjid
Sama Mbak, dulu saya pun membayangkannya masjid karena kubahnya. Namun ternyata tujuan awalnya makam dan di dekat lokasi yang sama memang ada Masjid yang biasa digunakan untuk Sholat, jadi mungkin agak bercampur infonya ya. Mudah-mudahan nanti ada kesempatan untuk langsung lihat ke sana ya kita hehe
Kisah cinta bucin yang malah jadi keajaiban dunia
Jadi tertarik buat baca kisahnya deh
hehehe.. cinta sejati ya Mbak..
Meskipun tidak sama persis, bagi saya membaca novel berlatar sejarah ini sangat menyenangkan, jadi tertarik ingin membacanya juga apalagi Taj Mahal sejak dahulu terkenal dengan keindahan bangunannya dan menjadi inspirasi cinta yanga abadi dari raja yang membangunnya, ngak kebayang menjadi putri dari raja tersebut.
Iya Mbak, saya pun senang baca kisah-kisah sejarah ini. Rasanya ikut hanyut di zamannya.
aku dulu pernah baca novel ini juga dan memang bagus sih novelnya. kirain dulu ceritanya dari sudut pandang shah jehan ternyata dari sudut pandang anaknya
Betul Mbak, sudut pandangnya dari putri Shah Jehan..
Saya selalu salut dengan penulis yang membuat cerita fiksi berdasarkan tokoh sejarah. Sejauh ini ada beberapa novel sejenis ini yang pernah saya baca. Walau novel ini belum pernah. Membayangkan mereka meriset sejarah latar dan karakter tokohnya itu lhooo.
Betul Kak. Terbayang bagaimana merunut kronologinya satu per satu dan merubahnya menjadi cerita yang cantik dan enak dinikmati.
Saya menikmati sekali review novel Taj Mahal ini, Mbak. Salut untuk dirimu yang membaca dan mampu menuliskan kembali dari sudut pandangmu. Jadi penasaran juga karena apa yang dikisahkan John Shors di sini sebelumnya dituliskan dalam versi berbeda
Wah, makasi Mbak kalau bermanfaat review ini. Sy pun kemarin-kemarin jadi sempat browsing-browsing karena penasaran apakah sejarah yang tercatat di tempat lain sama dengan cerita versi John Shors ini.. hi3 Banyak sekali ternyata pro dan kontra tentang bagaimana kekaisaran Mughal ini sesungguhnya.
saya belum pernah membacanya, tetapi ingin juga membacanya, perihal sejarah kekaisaran Mughal juga belum pernah baca referensinya sih
terima kasih ya sudah berbagi buku yang bagus
Sama-sama Mbak.. semoga bermanfaat 🙂
Baca resensinya jd tertarik urtk baca novelnya. jd pengen beli dan baca jg. ada versi ebook ga ya?
Kemarin sempat browsing-browsing dan ketemu Mbak ebooknya hehe.
Lengkap sekali resensinya. Ada pendapat dari sudut pandangmu juga, jadi lebih terasa nyata kayak aku juga ikutan baca bukunya
Wah iya novel ini pernah baca sekilas tapi belum pernah selesai…. Seru ternyata ya, semoga bisa baca setelah ini
Ditinggalkan orang yang dicintai begitu pedih. Berbagai cara dilakukan sebagai bentuk kesedihan dan kecintaan itu. Kalau Raja bikin Taj Mahal, kakekku mengetik buku, tentang perjalanan cinta dengan nenek.
Wah, indahnya.. Selalu terharu dengan pasangan yang bisa saling mengenang kisah mereka dengan karya-karya..
Menuliskan sesuatu based on sejarah ini kerap diperdebatkan yaa…
Tapi selama menjadi karya yang indah dan bisa dinikmati, aku rasa sangat menyenangkan sekali membaca novel Taj Mahal John Shors yang bisa mengajak pembaca seolah berkelana dan hidup di Taj Mahal.
Wah bisa membaca novel dengan lata hisyorynya tuh menarik. Ehmm kisah romantid ya taj mahal ini .
Belom baca aku mbaaa tak mahal keajaiban indah dunia ya, punya cerita tentang true story yang bikin siapa aja takjub. Jadi penasaran dengan bukunya diriku.