Sunmori ke Kafe Asyik di Gunung Batu, Bogor
Sudah kenal dengan istilah sunmori kan teman-teman? Setelah sempat berburu referensi, ternyata istilah Sunday Morning Ride ini diperkenalkan oleh sebuah klub motor di sekitar tahun 2007an ya. Dari yang saya tangkap, tujuannya adalah melakukan perjalanan santai bersama-sama di akhir pekan dengan kendaraan andalannya masing-masing, terutama si roda dua alias motor. Seru kan?
Nah, kebetulan kali ini Pak Suami dan teman-teman ingin berkelana lagi alias sunmori ke Gunung Batu untuk menikmati kopi sambil bersantai. Beruntung saya bisa ikut bergabung karena anak-anak berkenan ditinggal di rumah bersama eyangnya hehehe.
Sunmori ke Gunung Batu, Sarana Silaturahim bersama Teman Sehobi
Perjalanan kami dimulai dari rumah sekitar pukul 7 pagi. Sebenarnya Pak Suami lebih senang untuk berangkat lebih awal lagi, sebelum matahari mulai terbit. Alasannya jika terlalu siang berangkat dari rumah, maka sudah tentu kami akan kepanasan di perjalanan. Beruntung cuaca saat itu sedikit berawan sehingga udara di sekitar kami masih terasa sejuk.
Setelah berkendara sekitar 20 menit, kami pun lalu menjumpai seorang teman suami di sebuah perempatan jalan Jati Asih. Beranjak dari sana, kami beriringan untuk bertemu teman kembali di daerah Jalan Raya Cibubur. Waktu saat itu masih pukul 8 pagi, membuat kami masih merasa cukup untuk berkendara dengan santai.
Melanjutkan perjalanan, tujuan kami berikutnya adalah ke sebuah rumah teman suami yang berada di Cibarusah. Memasuki Jalan Raya Cileungsi, suasana panas mulai terasa di kulit. Kami berpapasan dan mendahului truk-truk dan kendaraan lokal yang banyak wara wiri di sekitar. Walau begitu, kondisi jalanan masih nyaman, karena belum nampak kemacetan yang berarti di jalan yang biasanya terbilang padat ini.
Setibanya di rumah teman suami, kami pun beristirahat sejenak untuk sekadar menyapa keluarga beliau di rumah sebelum lalu kembali ke jalanan. Kegiatan seperti sunmori ke Gunung Batu ini memang cocok dijadikan ajang silaturahim, berjumpa teman dan kerabat yang sama-sama hobi berkendara roda dua.
Serunya Berkendara dengan Motor di Daerah Perbukitan
Hari menunjukkan pukul 9.30 WIB, kami bergegas naik ke kendaraan masing-masing untuk lalu mengarah ke Gunung Batu. Gunung ini terletak di Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian kurang lebih 875 mdpl (meter di atas permukaan laut). Karena ketinggiannya ini, Gunung Batu sering dijadikan tujuan bagi pendaki pemula. Walau medannya diklaim tidak terlalu sulit, namun pendaki tetap akan menemukan jalur-jalur menantang seperti tebing yang perlu dilewati.
Baca Juga: Jalur Jakarta Sentul via Jonggol
Walau begitu, tujuan kami sebenarnya bukanlah puncak Gunung Batu, namun sebuah kafe yang terletak di salah satu dataran Gunung tersebut. Jalan menuju ke sana terbilang nyaman. Walau jalurnya tak terlalu lebar, namun cukup layak untuk dilalui kendaraan dua arah. Aspalnya pun cukup terawat, meski terkadang di beberapa titik masih akan nampak lubang atau aspal yang terkelupas.
Di kanan kiri jalan kami terhampar hijaunya pepohonan dan pemandangan yang menakjubkan. Deretan bukit dan gunung terlihat jelas. Bahkan di beberapa tempat yang cukup landai, kami bisa menepi sejenak dan berfoto dengan latar belakang yang indah.
Semakin ke atas, jalanan yang kami lalui pun semakin seru. Di sekeliling kami deretan pohon-pohon menjulang dan memenuhi pinggiran jalan. Menciptakan perasaan seakan kami sudah berjalan berjam-jam menjauhi kota. Padahal sebenarnya tempat yang cantik dan alami ini hanya berjarak puluhan kilometer dari rumah.
Ki Demang Coffee & Resto
Pukul 11.00 WIB kami pun tiba di Ki Demang Coffee & Resto. Kafe yang berada di Jalan Sukaharja, Kec. Sukamakmur, Bogor ini memang lokasinya asyik sekali. Berlatar belakang puncak Gunung Batu, jalan menuju ke sana terasa sangat asri.
Restoran sekaligus kafe ini nyatanya menyediakan begitu banyak pilihan minuman dan makanan. Mulai dari kopi, snack ringan seperti pisang goreng, roti bakar, hingga masakan yang bisa membuat perut kenyang seperti nasi plus ayam bakar atau ikan goreng dengan sambal yang enak. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, berkisar antara 20 – 50 ribu rupiah.
Suasana di tempat ini terbilang nyaman, terdiri dari 2 lantai dengan tempat makan semi indoor dan outdoor. Anda pun akan disuguhkan pemandangan indah berupa hijaunya deretan pepohonan tak lupa nampak sebuah aliran sungai tepat di samping tempat ini.
Di hari Sabtu saat kami berkunjung, tempat ini terlihat cukup padat dan ramai orang. Mulai dari keluarga, hingga rombongan anak-anak muda yang juga ingin ikut bersantai menikmati alam. Selepas siang hari, hujan pun turun membuat tempat ini terasa semakin dingin. Tak lupa kabut yang memenuhi sekitar resto ikut menyapa kami setelahnya. Membuat perjalanan pulang sunmori kami semakin seru dibuatnya.
whoaaaa niqmaattt bgt pastinya ya kak.
aku juga mauuu cyuss ke sini.
seru bgt 😍
Hihihi.. cuss Mbak…
Seru nya bisa menikmati sunmori di alam hijau nan indah dan sejuk. Pasti jadi ajang refreshing sekali itu
Betul Mba.. lumayan untuk refreshing hehehe.
Suasana kafe nya nyaman dan di sana pastinya udaranya masih segar dan bersih ya. Alhamdulillah kalau kami bukan hanya sunmory tapi juga evmory alias perjalanan everyday morning ride hehe… Secara setiap hari di pagi hari bahkan setelah subuh mengendarai motor berangkat ke lokasi perkebunan teh
Duh, indahnya Teh.. suasananya pasti masih sejuk dan bersih ya di sana Teh.
Tahu istilah sunmori tahun 2013 karena nggak sengaja lihat postingan teman di medsos. Ternyata sunmori itu Sunday Morning Ride alias jalan2 pakai motor ya Mba😂. Seru niihh
Hihihi, betul Mbak, jalan-jalan santai naik motor sebenarnya..
Awalnya saya pikir Sunmori itu nama orang
Ternyata setelah tahu dari teman yang sudah menjalankannya jadi paham deh.
hehehe, ternyata acara jalan-jalan santai sambil motoran ya Mbak.
Interior dalam kafe kelihatan xcozy banget dengan tema kayu gitu, eh sekalinya keluar disuguhkan pemandangan hijau-hijau, mantul deh
Betul Mbak, nikmatnya nongkrong di kafe dengan pemandangan hijau-hijau segar ya hehehe.
Menyenangkan sekali mba. Seru ya bisa riding pagi pagi menikmati udara sejuk. Waktu kuliah dulu juga suka kegiatan seperti ini, walau saya bonceng aja sih. Hahaha
Toss Mbak, saya pun tim bonceng pak suami kok hehehe
Kafe di daerah perbukitan gini emang paling nyaman sih sejujurnya, tinggal perjuangan selama perjalanannya aja yang mesti dilalui ya mbak, hehe.. Catet ah nama kafenya, siapa tau kapan-kapan bisa mampir kesana juga.
Hehehe, betul Mbak, selalu ada keseruan dan perjuangan selama di jalan biasanya ya..
Pengen banget bisa sunmori berdua, tapi masih ada yang ngintilin hihi. Seru juga ya mba sunmori ke kafe puncak di Bogor
Saya pun baru sekarang-sekarang ini bisa pergi Mbak hehehe, setelah anak-anak bisa dan mau dititip sebentar sama eyangnya.
Suasananya bikin betah ya kak..asyik.buat santai gini. Bisa jadi destinasi healing nih hehehe
Iya Kak, healing tipis-tipis ya..
Pas baca judul kukira sunmori ini bahasa Jepang mbak ternyata singkatan yaa. Hihi. Cakep ih itu Cafenya di atas bukit gitu pas banget buat yang baru selesai mendaki gunung pakai motor
Hihihi, iya Mbak, kayak bahasa Jepang ya memang. Ternyata eh ternyata..
Baru tahu, nih mba istilah Sunmori, ini untuk komunitas yang biasa berpetualang Yaa. Emang seru jalan2 ke daerah2 yg pemandangannya bagus apalagi per ukiran dan gunjng2…bikin fresh otak ya mbak.
Betul Mbak, bahkan banyak yang sunmorinya ke tempat-tempat yang lebih jauh lagi ternyata.
Memang asyik babget motor-motoran gini kalau ke area gunung. Aku pernah, tapi ke Lembang. Hawa sejuknya terasa banget
Iya Mbak.. asyik ya jalan-jalan motoran ke daerah pegunungan. Sejuk suasananya.