Menjelajah Bumi

Trip Seru Keluarga ke Darajat Pass, Garut

Sebenarnya trip seru keluarga ke Darajat Pass ini sudah kami lakukan di tahun 2018 lalu, tapi entah kenapa baru terpikir membuat resumenya sekarang hehe. Dan di sini saya tidak bermaksud menginspirasi orang untuk pergi berlibur ya, mengingat pandemi masih berlangsung dan kondisinya semakin mengkhawatirkan 🙁 Tulisan ini hanya sebuah referensi, jika kelak sang wabah alias pagebluk Covid-19 pun berlalu, maka lokasi ini bisa dijadikan salah satu destinasi wisata singkat untuk keluarga namun menarik.

Trip seru keluarga ke Darajat Pass, Garut, kami lakukan pada akhir pekan. Kenapa Garut? Karena lokasinya yang masih terjangkau dari Jakarta, alias tak sampai setengah hari perjalanan menggunakan mobil. Selain itu, Garut juga merupakan daerah pegunungan yang cukup dingin, membuat kami berharap anak-anak mendapatkan suasana yang berbeda dengan berwisata ke sana.

Trip Seru Keluarga ke Darajat Pass, Garut
Darajat Pass, tepat di titik 0. Terdapat tulisan di atas bukit ini dengan area kebun bunga yang cukup cantik. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Rute yang kami ambil dari Jakarta:

  • Menuju ke tol Cikampek
  • Mengarah terus ke tol Cipularang tujuan ke Purbaleunyi, Bandung
  • Terus tol Padalarang – Cileunyi (Padaleunyi)
  • Selanjutnya menuju jalur biasa, non tol, dan yang paling mudah adalah menggunakan Google Maps hehe Kurang lebih kami melewati daerah Rancaekek dan Pasirwangi.

Di tengah di perjalanan, kami bertemu sebuah jembatan besar yang sepertinya cukup terkenal di sana, yakni Kamojang Hill Bridge. Jembatan yang cukup baru dan besar, dengan view atau pemandangan yang cantik. Di kanan kiri sebelum jembatan berjejer warung-warung kopi dan indomie, menandakan memang jembatan ini cukup populer di daerah ini. Sedikit informasi, di depan jembatan ini terdapat tikungan tajam menanjak yang curam dengan jalan cukup lebar guna mengakomodasi truk dan bis yang kesulitan mendakinya. Nampaknya, jalur ini memang jalur favorit bagi para pemudik.

Trip Seru Keluarga ke Darajat Pass, Garut
Kamojang Hill Bridge yang sering dijadikan tempat beristirahat dan berfoto bagi para pemudik yang melintas. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Terus menuju Garut, kami pun melewati sebuah kawasan bernama Kamojang Ecopark, yang ternyata merupakan kawasan cantik yang cukup asri. Jalur yang kami lalui pun cukup seru. Kami diajak naik turun, berkelok-kelok membelah area pegunungan. Kami disuguhi pemandangan hutan dan sekitarnya yang serba hijau. Bahkan kami sempat menemukan sebuah spot atau tempat beristirahat berupa warung dengan tempat foto kekinian seperti di bawah.

View dari Warung Sekitar Kamojang EcoPark.
(Foto: Dokumentasi Pribadi)

Tempat Kami Menginap, Darajat Pass

Perjalanan ke Garut kami tempuh kurang lebih selama 5 jam dengan beberapa kali istirahat singkat. Setibanya di wilayah Garut, kami pun segera menuju lokasi kami menginap yakni di kawasan wisata Darajat Pass. Berhubung hari itu adalah hari Sabtu, maka sudah dapat dibayangkan betapa ramainya tempat ini ya. Begitu banyak orang datang mengunjungi pemandian air panas yang memang disediakan untuk umum oleh pengelola tempat ini.

Kawasan Kolam Renang Darajat Pass.
(Foto: Dokumentasi Pribadi)

Mungkin lokasi ini kurang pas bagi yang mengharapkan privacy atau kawasan hotel yang tersendiri atau ekslusif. Karena bahkan akses masuk ke bungalow tempat kami bermalam pun dipenuhi orang yang sedang memanjakan diri di kolam-kolam air panas yang cukup banyak di sekitarnya. Menjelang sore, kawasan pemandian air panas pun ditutup. Pengunjung pun mulai bepergian dan baru di saat inilah kami bisa puas sepenuhnya menikmati tempat wisata ini.

Tampak depan bungalow tempat kami menginap.
(Foto: Dokumentasi Pribadi)

Di malam hari, udara terasa mulai dingin menusuk, sehingga jika memang berniat ke tempat ini, disarankan untuk selalu membawa jaket. Lokasi pemandian air panas masih tetap dibuka hingga menjelang tengah malam. Anak-anak pun bisa bermain asalkan selalu didampingi dan diawasi orang tua. Di area bagian depan dekat pintu masuk utama, terdapat restoran yang menyediakan makan malam.

Berjalan keluar sedikit, maka bisa ditemukan beberapa pondok yang menjual jagung bakar. Sesekali ada orang yang menawarkan diri untuk mendampingi kami jika ingin melakukan tur esok hari ke beberapa titik kawah yang memang ada di sekitar Darajat Pass. Sayangnya kami tidak berkesempatan melakukannya saat itu.

Trip Seru Keluarga ke Darajat Pass, Garut
Beberapa spot foto menarik yang kami temukan di malam hari.
(Foto: Dokumentasi Pribadi)

Udara Dingin di Puncak Garut pada Pagi Hari

Pagi hari menjelang subuh, udara terasa dingin menusuk. Ketika hari mulai terang, barulah nampak pemandangan cantik di sekitar bungalow. Bukit-bukit kecil beserta rerumputan mengelilingi tempat kami menginap. Pemandangan serba hijau dan warna warni tanaman khas pegunungan membuat kami semua terkesima. Dengan lokasi wisata yang masih belum dibuka untuk umum, kami pun tak mau menyia-nyiakan. Kami bergegas mengambil kesempatan untuk berendam di kolam-kolam air panas yang baru saja dibersihkan. Anak-anak pun menghabiskan waktu bermain di kolam renang ala waterpark yang kebetulan baru saja dikuras malam tadi.

Selepas puas bermain air, menjelang checkout dari Darajat Pass, tak lupa kami menyempatkan diri berjalan mendaki sedikit ke atas bukit di belakang bungalow tempat kami menginap. Di sana kami menemukan sebuah spot atau tempat berfoto dengan tulisan besar Darajat Pass. Ternyata titik 0 area pegunungan ini bisa ditemukan di sini. Menghilangkan semua penat yang sempat terbawa dari ibukota.

Trip Seru Keluarga ke Darajat Pass, Garut
Titik 0 di Darajat Pass.
(Foto: Dokumentasi Pribadi)

Sebuah perjalanan pendek yang cukup seru kala itu. Mungkin berikutnya kami akan mencoba mengeksplorasi wilayah-wilayah lain yang belum sempat kami kunjungi, seperti kawah-kawah di sekitarnya dan tak lupa Kamojang Ecopark.

Ada referensi lain frenz untuk area Garut dan sekitarnya?

2 thoughts on “Trip Seru Keluarga ke Darajat Pass, Garut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *