Wisata Alam Seru di Situ Gunung, Sukabumi
Bingung mencari destinasi wisata alam tapi tak terlalu jauh dari Jakarta? Ternyata ada loh tempat healing menarik yang mampu membawa suasana segar khas pegunungan dan asyiknya tempat ini hanya 2 jam dari Jakarta. Yuk, ikut wisata alam seru ke Situ Gunung, Sukabumi.
Perjalanan ke Situ Gunung dari Jakarta kami tempuh dalam waktu kurang lebih 4 jam perjalanan. Kami melalui rute yang agak berbeda dari rute umum dan lebih berkelok-kelok, yakni melalui Jonggol dan Cianjur. Alasannya? Supaya kami bisa lebih banyak menikmati pemandangan hijau-hijau ala sawah dan perkebunan hehehe. Dan enaknya jalur yang satu ini memang cenderung sepi. Mungkin karena memang bukan jalur utama menuju Sukabumi yang biasanya melalui tol Jagorawi dan Bogor ya.
Tiba di kawasan Situ Gunung di siang hari, hujan sedang turun dengan lebatnya. Cuaca cukup dingin walau tak sedingin Garut. Alhasil kami pun terpaksa menunggu sejenak di tempat makan yang ada di sekitar pintu masuk. Pilihan kami jatuh pada sebuah cafe bernama Himura yang berada tepat di tempat parkir sebelah timur. Menu yang disajikan cukup umum dan beragam, seperti pasta, bakso, nasi goreng, dan kopi. Setelah menyelesaikan makan siang dan menunggu hujan yang tak kunjung selesai, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan masuk ke kawasan wisata Situ Gunung.
Baca juga: Trip Seru Keluarga ke Darajat Pass, Garut
Perlengkapan dan Persiapan
Kawasan wisata Situ Gunung ternyata memang cukup terintegrasi dengan lengkap. Di sini pengunjung bisa melakukan trekking menuju Suspension Bridge dan Curug Sawer, camping, atau hanya sekadar makan dan melihat pemandangan sekitar.
Sebelum masuk ke area wisata, kami sudah menyiapkan beberapa barang di sebuah backpack yang akan dibawa. Isinya kurang lebih:
- Pakaian ganti anak-anak
- Air minum dan snack
- Perlengkapan kebersihan, seperti sabun cuci tangan, hand sanitizer
- Jas Hujan (yang kebetulan kami beli melalui pedagang dekat pintu masuk berhubung hujan masih rintik-rintik)
- Perlengkapan sholat
Tak lupa kami mengenakan sandal atau sepatu gunung, baju yang nyaman, jaket, dan lotion anti nyamuk untuk anak-anak.
Tiket Masuk
Tiket masuk ke kawasan wisata Situ Gunung untuk berwisata adalah:
- Weekday per orang: Rp 16.000
- Weekend per orang: Rp 18.500
Dengan biaya di atas, kita sudah bisa menikmati pemandangan alam sekitar Situ Gunung dan akses ke cafe atau tempat makan di sekitar area pintu masuk Situ Gunung. Bagi para pengunjung yang ingin berkemah dikenakan biaya sedikit lebih mahal dan bisa dilihat lengkapnya melalui situs situgunung.co.id.
Berhubung tujuan kami mengeksplorasi daerah ini adalah untuk menikmati Suspension Bridge dan Curug Sawer, maka kami membutuhkan tiket tambahan agar dapat mengakses 2 lokasi ini. Tiket kami dapatkan di loket berbeda yang berada di dalam kawasan wisata, dengan biaya:
- Rp 50.000 – dewasa
- Rp 25.000 – anak-anak
- Juga terdapat paket tiket khusus di mana pengunjung dapat diantar menggunakan kendaraan bermotor menuju Suspension Bridge
Setelah membayar, pengunjung akan diberikan booklet map atau peta untuk berkeliling dan juga gelang penanda. Peta area wisata ini pun juga terlihat ada di dekat pintu masuk.
Beberapa saat setelah pintu masuk, ternyata kami disambut dengan welcome snack berupa makanan lokal seperti pisang goreng, ubi, dan pilihan teh atau kopi. Kami lalu akan diarahkan menuju sebuah tempat beristirahat berupa amphitheater yang menyajikan hiburan lokal seperti alunan musik dan pertunjukkan kesenian. Menarik bukan?
Setelah istirahat sejenak, kami pun melanjutkan penjelajahan. Jalur menuju Situ Gunung menuju Suspension Bridge sudah berupa jalan setapak dari batu yang nyaman dilalui. Info dari petugas di sana, jarak yang akan ditempuh dengan berjalan kaki melalui rute: pintu masuk – Suspension Bridge – Curug Sawer – pintu keluar berkisar 2 km. Sehingga bisa dibilang perjalanan ini layaknya trekking tipis-tipis ya hehehe.
Suspension Bridge Situ Gunung
Jembatan Gantung Situ Gunung Sukabumi ini memiliki panjang 243 meter dengan ketinggian di atas 121 meter (https://situgunungbridge.com/our-story/). Dengan lebar jembatan yang kurang dari 2 meter, menyeberangi Suspension Bridge yang diklaim terpanjang di Asia Tenggara ini cukup membuat jantung berdebar-debar. Ketika berada di atasnya, jembatan akan terasa berayun-ayun karena tekanan langkah kaki pengunjung.
Namun jangan khawatir, karena ternyata pengelola kawasan ini menerapkan standar keamanan yang cukup baik. Sebelum melangkah ke jembatan, pengunjung harus antri dan mengenakan tali pengaman ke badan yang akan dikaitkan ke jembatan. Jumlah pengunjung yang berada di jembatan pun dibatasi sesuai kapasitas. Nampak juga sebuah papan kontrol digital yang menunjukkan berapa jumlah pengunjung yang sedang berada di atas jembatan beserta batas maksimalnya.
Membutuhkan waktu kurang lebih 10-15 menit untuk sampai di ujung jembatan dengan jalan santai. Jangan lupa luangkan waktu sejenak untuk menikmati cantiknya alam pegunungan yang sedang berkabut seperti di bawah.
Tiba di ujung jembatan, kami bergegas melanjutkan petualangan menuju Curug Sawer yang berada di lembah. Di tengah perjalanan terlihat food court yang menyajikan aneka macam masakan. Harga yang ditawarkan pun termasuk rata-rata, berkisar Rp 15.000 – Rp 50.000. Jika terasa lelah, maka pengunjung bisa beristirahat sejenak di sini. Oiya, area wisata ini juga menyediakan toilet yang cukup banyak ya, sehingga tak perlu cemas kesulitan mencarinya.
Curug Sawer yang Meriah
Mendekati Curug Sawer, pengunjung akan menuruni anak tangga yang cukup panjang. Perlu lebih berhati-hati dan sedikit susah payah melaluinya terutama karena lokasi yang cenderung basah dan licin. Namun semua perjuangan akan terbayarkan nanti ketika akhirnya kita melihat Curug Sawer.
Aliran air di Curug Sawer hari itu nampak begitu deras. Memang sepanjang siang hujan turun membasahi hampir semua daerah yang kami lewati. Sehingga akses ke dekat air terjun pun ditutup. Beruntung saat itu kami sekeluarga mengenakan jas hujan, sehingga kami bisa tetap berada di jembatan dekat air terjun tanpa harus basah kuyup. Anak-anak pun sangat takjub memandangi derasnya air yang terjun meluncur ke sungai di bawahnya.
Glamping ala Situ Gunung
Setelah cukup puas menikmati Curug Sawer, kami pun mengarah keluar. Perjalanan pulang cukup melelahkan, karena kami harus kembali melewati anak tangga yang tadi kami turuni. Hanya saja kali ini kebalikannya, kami harus menaikinya hehehe. Anak bungsu pun mulai mengeluh dan perlu dibujuk beberapa kali agar tetap semangat melangkah.
Oiya, Kawasan Situ Gunung, Sukabumi ini ternyata juga memiliki area Glamping (Glamour Camping) loh. Kami melihat salah satu pintu aksesnya ketika sedang menuju pintu keluar dari kawasan trekking. Namun sayang kami belum sempat menanyakan detail biaya dan fasilitasnya. Semoga saja ada kesempatan untuk mencobanya lain waktu ๐
Begitulah akhir keseruan kami bersama anak-anak kali ini. Dengan pertimbangan jarak yang tak terlalu jauh, biaya yang relatif terjangkau, bahkan bisa dibilang murah, mengeksplorasi kawasan Situ Gunung telah memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak-anak. Cukup menarik kan untuk dijadikan short escape keluarga?
Wah bagus banget pemandangannya mbak. Sayang pas hujan rintik2 ya, jadi ambil fotonya kurang maksimal. Itu yang suspension bridgenya bikin deg2an. Apalagi akau takut ketinggian. Gak bayangin pas naiknya kaki gemeter kali ya, hehehe. Tapi sayang untuk dilewatkan. Curug Sawernya juga keren, pasti dingin banget tu di sekitarnya. Saya paling suka juga dengan wisata alam kayak gini, bikin betah lihat pemandangannya.
Hi3 Betul Mbak.. Sebenarnya agak ragu-ragu awalanya mau mengulas trip ini, karena setelah mengubek-ubek foto, hasilnya kurang maksimal hehehe. Tapi terlalu sayang rasanya untuk dilewatkan, karena tempatnya memang seru untuk liburan keluarga..
Kapan hari teman pasang foto glamping di sini, saya juga jadi kepo..
Memang jarak yang tak terlalu jauh, biaya yang relatif terjangkau, bikin mengeksplorasi kawasan Situ Gunung memberikan pengalaman menyenangkan ya..Apalagi baeng keluarga perginya. Makasih sharing informatifnya:).
Sama-sama ya Mbak.. ๐ Saya pun sebenarnya penasaran dengan glampingnya, sayang kemarin belum sempat tanya-tanya detail biaya dan fasilitasnya. Mudah-mudahan nanti ada waktu untuk ke sana lagi..
Ngeri-ngeri sedap waktu bayangin part menyeberang di Suspension Bridge. Tetapi setelah tahu bahwa ada standar pengamanan yang baik dan safety dari pengelola, auto lega bacanya.. Hehe. Btw, tapi seru banget lho petualangannya di Situ Gunung, hitung-hitung sekalian jadi momen tadabbur alam ya mba Shalikah.
Betul Mbak Iin, ngeri-ngeri sedap untuk saya yang mulai takut dengan ketinggian (mungkin faktor usia hehe), bersyukur safetynya cukup baik di sana.. Anak-anak pun senang dan nyaman eksplorasi di sana.
Terakhir ke sana pas soft launching suspension bridge nya. Waktu itu masih sepi. Malah bangunan masjid belum rampung. Sekarang semua sarana prasarana sudah semakin lengkap ya…
Iya Mbak, sudah lebih lengkap sekarang.. Bahkan dari info terakhir, sekarang sudah ada fasilitas kursi gantung yang berjalan di atas sungai.. Seruu lihat reviewnya..
Rekreasi di gunung seperti ini perlu waspada, tetapi juga kangen ke sana. Kalau dekat rumah pasti sudah masuk list tempat rekreasi keluarga nih.
Setuju Mbak, berada di pegunungan memang seru, namun juga jangan sampai lalai dan waspada. Terutama ketika pergi bersama anak-anak..
Wahh seru banget jalan jalan ke gunung seperti ini.
Viewnya cakep, udaranya pasti segar
Iya Mbak, suasana gunung memang selalu sejuk, segar, dan cantik ya untuk dinikmati..
Seru banget kayaknya ya kalau liburan ke situ gunung
Sayangnya agak jauh ya kalau dari Tasikmalaya, padahal pengen banget Glamping tuuh
Wah, tinggal di tasikmalaya ya Mbak? Di sana juga mesti banyak tempat sejuk dan segar seperti ini ya..
Rekomen banget kayaknya nih… siap-siap mau eksplorasi nunggu Baby besar dikit biar nggak gendong
Hi3 iya Mbak, wisata alam seperti ini memang baiknya tunggu baby besar dan nyaman untuk jalan sendiri dulu ya..
Cocok banget yah jalan-jalan ke Situ Gunung, buat yang penat sama polusi kota. Apalagi kalo bawa anak-anak pasti bakal jadi wisata edukasi yang menarik.
sepakat Mbak, cocok untuk jadi wisata edukasi anak. Mendekatkan mereka dengan alam ya..
aku baca dan lihat fotonya berasa adem. semoga bisa ke sana sama keluarga …aamiin
aamiin Mba.. ๐
Wah. Aku simpan artikelnya. Nanti tak tunjukin ke suamiku. Jadi pingin bawa anak-anak kesana juga, Mbak.
Wah, senang kalau bermanfaat artikelnya. Nanti share-share juga ceritanya ya Mbak.. Infonya banyak fasilitas baru juga di sana..
Menarik nih ada glampingnya. Trus ada fasilitas peta lokasi juga, jadi mengurangi resiko kesasar hehe
Iya Mbak, sepertinya seru juga ya bisa glamping di sana..
wah aku tertarik sama glampingnya, sepertinya asyik bisa camping dengan keluarga ya. suasana alamnya seger ya..
Betul Mbak, seru rasanya kalau bisa glamping rame-rame dengan keluarga..
Pemandangannya bagus buaaaanget yaaa. Sudah lama gak keluar rumah liburan ke tempat wisata alam seperti ini sejak pandemi. Glamping ini tipe liburan jenis baru yang belum saya coba. Semoga bisa segera liburan setelah vaksin ketiga alias booster.
Betul Mbak, liburan di alam terbuka lebih melegakan ya rasanya sekarang ini. Pilih hari Sabtu atau mungkin ambil cuti atau off di weekday, jadi lokasinya pun tidak terlalu ramai..
waaa bagus banget mbak pemandangannya, letih dan lelah menuju ke lokasi terbayar, bisa refreshing melepas penat nih
Healing sambil lihat yang hijau-hijau ya Mbak.. Bisa jadi pelepas lelah dari rutinitas harian ๐
Lumayan yak harga masuknya murah euyy. Asyik bangett. Kalau bawa anak jadi lebihh effort emang tapi pasti asyikk
Iya Mbak, tp memang asyik dan sejuk tempatnya.. Relatif rapi dan cukup bersih juga fasilitasnya..
Wah Sukabumi ga terlalu jauh dari Bandung
Dari ceritanya aja udah bikin ngiler ingin kesana
Yuk Mbak, langsung meluncur ke Sukabumi.. hehe
Yes, menarik banget ini mba untuk dijadikan short escape. Penasaran loh mau nyobain suspension bridge-nya. Semoga kapan-kapan ada rejeki bisa wisata ke sana bareng keluarga. Anak-anakku pasti suka banget nih diajak jalan-jalan ke sini. Pengin nyobain glampingnya jugaaa…
Aamiin.. Betul Mbak, cocok dan seru untuk liburan yang waktunya tipis-tipis, terutama untuk yang berdomisili jabodetabek dan sekitarnya.. Anak-anak bakalan senang rasanya eksplorasi alam di sini..
Wah mantap bareng anak kecil, anak-anak usianya berapa tahun mba? Pengen jajal sama anak-anak juga
Kebetulan anak-anak usia 5 dan 8 Mbak..
Duh, suja ga kuat dingin kalau ke Sukabumi teh. Tapi menggoda sekali.